Blog Keperawatan,tempat mencari informasi,menambah pengetahuan dan berbagi pengalaman
27 Desember 2012
03 Oktober 2012
ASKEP OBESITAS
![]() |
| Obesitas |
Obesitas merupakan kelebihan lemak tubuh dengan indeks masa tubuh (body mas index - BMI) lebih besar atau sama dengan 30, yang bisa disebabkan oleh asupan kalori berlebihan dan penggunaan energi tidak cukup. Asupan kalori berlebihan menyebabkan nutrien dikonversikan menjadi lemak dan disimpan dalam tubuh. Jika pasien tetap menerima asupan kalori berlebihan dan mengurangi penggunaan energi, lemak akan terus terakumulasi dalam tubuh, sehingga menyebabkan obesitas. (William and Wilkins, 2008)
- Absorpsi nutrien abnormal
- Predisposisi genetik
- Disfungsi hipotalamik pada pusat rasa lapar dan rasa kenyang
- Gangguan tindakan GI dan hormon pertumbuhan, dan gangguan pengatur hormon, misalnya insulin dan hipotiroidisme
- BMI sebesar 30 atau lebih
- Gangguan multisistem kronis (pada beberapa pasien)
- Ruam seperti di dermatosis kontak
- Penebalan kulit standar (subskapular, trisep, bisep, dan suprailiak) dan pengukuran antopometrik pada lingkar pinggang dan pinggul digunakan untuk menentukan derajat dan distribusi obesitas
- Hasil dari panel lipid penuh bisa normal atau naik
- Hasil dari panel hipotik bisa normal atau abnormal jika terjadi masalah hati
- Hasil uji fungsi tiroid bisa menunjukkan hipertiroidisme primer
- Uji kortisol bebas dalam urin selama 24 jam bisa menunjukkan sindrom Cushing atau keadaan hiperkortisolemik lainnya. Sindrom Cushing adalah gangguan hormonal yang disebabkan oleh paparan berkepanjangan tingkat tinggi hormon Kortisol di dalam tubuh. Kadang-kadang disebut “hiperkortisolisme”, kondisi ini relatif jarang dan paling umum mempengaruhi orang dewasa berusia 20 sampai 50. (Kamus Kesehatan, 2012)
- Glukosa dan insulin puasa bisa naik
- Semakin banyak beraktivitas bisa membantu membakar kalori.
- Mengurangi asupan kalori harian dengan mengkonsumsi makanan seimbang dan rendah-kalori bisa mengurangi asupan lemak dan gula.
- Hipnosis, teknik modifikasi tingkah laku dan psikoterapi bisa berguna bagi beberapa pasien.
- Amfetamin, kongener amfetamin, dan sibutramin bisa digunakan sementara untuk menekan nafsu makan dan menciptakan perasaan bahagia.
- Obesitas morbid (BMI lebih besar dari 40) bisa ditangani dengan bedah bariatrik. Bedah bariatrik (bariatric surgery) adalah operasi untuk menurunkan berat badan pada pasien obesitas morbid (obesitas yang menyebabkan penyakit) di mana metode lain seperti diet, olahraga dan pengobatan tidak efektif. (Kamus Kesehatan, 2012)
- Bantu terapis fisik mengembangkan rencana latihan bagi pasien yang menggabungkannya dengan kativitas pilihannya.
- Pantau jumlah kalori
- Konsultasikan dengan terapis nutrisi untuk membantu pasien merumuskan diet untuk menurunkan berat badan sekaligus memenuhi kebutuhan makanannya.
- Dorong pasien menjalani terapi, diskusikan keuntungan dari penurunan berat badan dan komplikasi dari obesitas (kenaikan insidensi masalah kardiovaskular dan masalah sistemik lain).
- Jika pasien menjalani pembedahan untuk obesitasnya, ia bisa mengalami defisiensi mikronutrien, terutama kalsium, vitamin B12, folat dan zat besi. pantau defisiensi tersebut.
- Jika pasien telah menjalani pembedahan, lihat adakah komplikasi, misalnya diare tidak terkontrol, defisiensi kalium dan magnesium, batu empedu, dan ensefalopati metabolik.
Kamus Kesehatan. 2012. Sindrom Cushing dan Bedah Bariatrik. Tersedia dalam http://kamuskesehatan.com
William and Wilkins. 2008. Nursing: Memahami Berbagai Macam Penyakit. Jakarta. Penerbit Indeks
01 Oktober 2012
ASUHAN KEPERAWATAN ACNE VULGARIS
![]() |
| Acne Vulgaris atau yang dikenal dengan Jerawat (Wikipedia.org) |
Pengertian
Akne vulgaris atau yang sering dikenal dengan sebutan jerawat merupakan gangguan inflamatorik pada kelenjar sebasea dan masalah kulit yang paling umum dialami remaja, namun lesi juga bisa muncul saat penderita berusia 8 tahun. Walaupun lebih sering terjadi dan lebih parah dialami anak lelaki daripada anak perempuan, akne (jerawat) yang dialami perempuan biasanya muncul lebih awal dan cenderung berlangsung lebih lama, kadang-kadang hingga penderita menginjak masa dewasa. Jika ditangani dengan baik, prognosisnya baik. (William and Wilkins, 2008 hal.1).
Menurut Wikipedia.org (2012), jerawat adalah penyakit kulit yang cukup besar jumlah penderitanya. Kligmann, seorang peneliti masalah jerawat ternama dunia berpendapat, "Tak ada satu orang pun di dunia yang melewati masa hidupnya tanpa sebuah jerawat di kulitnya".
Penyebab
Penyebab pasti dari penyakit akne vulgaris sendiri masih belum diketahui. Beberapa penyebab pasti yang mungkin menurut Williams and Wilkins (2008, hal.1) yaitu; oklusi folikular, produksi sebum yang terstimulasi oleh androgen dan Propinibacterium acnes.
- Obat obatan tertentu, antara lain kortikosterodid, glukokortiroid, halogen, phenobarbital, phenhytoin (Dilantin), isoniazid (Laniazid), dan litium (William and Wilkins, 2008). Konsumsi obat kortikosteroid, baik oral (obat minum) maupun topical (obat oles), yang mengakibatkan daya tahan tubuh menurun, juga meningkatkan potensi timbulnya jerawat karena aktivitas bakteri patogen yang meningkat.
- Kosmetik, Penyumbatan pori-pori seringkali terjadi oleh penggunaan kosmetik yang mengandung banyak minyak atau penggunaan bedak yang menyatu dengan foundation. Foundation yang terkandung pada bedak menyebabkan bubuk bedak mudah menyumbat pori-pori.
- Stress emosional, sebenarnya, stres tidak secara langsung menyebabkan jerawat. Masalahnya, ada hormon tertentu yang keluar saat seseorang stres, yang memungkinkan tumbuhnya jerawat. Tak hanya itu, stres membuat orang tersebut mempunyai pola makan yang cenderung banyak mengkonsumsi makanan manis dan berlemak, sebagai "pelarian" dari stres.
- Paparan senyawa industri, biasanya disebabkan oleh Dioksin yang merupakan produk sampingan utama dari proses-proses industri, tetapi juga dapat merupakan hasil dari proses alam, seperti letusan gunung berapi dan kebakaran hutan. Paparan jangka pendek dioksin kadar tinggi pada manusia dapat mengakibatkan lesi kulit, seperti chloracne (sejenis jerawat akibat paparan senyawa halogen, termasuk dioksin) dan penggelapan warna kulit, dan gangguan fungsi hati.
- Trauma atau gesekan dengan pakaian ketat, Menurut Acne Resource Center ada beberapa penyebab lainnya dalam pertumbuhan jerawat di punggung antara lain, pakaian ketat, keringat yang berlebihan dan memakai ransel yang berat. Dengan perawatan yang teratur jerawat di punggung dapat di hilangkan
- Iklim yang tak bersahabat, iklim tropis dan lembap membuat tubuh lebih mudah berkeringat. Kelenjar keringat bekerja super-aktif. Di usia yang sangat aktif usia remaja juga mengalami risiko berjerawat lebih tinggi.
![]() |
| Komedo (google.com) |
- Komedo, adalah pori-pori yang tersumbat, bisa terbuka atau tertutup. Komedo yang terbuka (blackhead), terlihat seperti pori-pori yang membesar dan menghitam. Komedo yang tertutup (whitehead) memiliki kulit yang tumbuh di atas pori-pori yang tersumbat sehingga terlihat seperti tonjolan putih kecil. Jerawat jenis komedo ini disebabkan oleh sel-sel kulit mati dan sekresi kelenjar minyak yang berlebihan pada kulit.
- Jerawat biasa, Jenis jerawat ini mudah dikenal, tonjolan kecil berwarna pink atau kemerahan. Terjadi karena pori-pori yang tersumbat terinfeksi oleh bakteri jenis Propionibacterium acne. Bakteri ini biasanya hidup di saluran kelenjar sebaceous yang tersumbat, yaitu di daerah tempat beradanya asam lemak pada kantung kelenjar sebaceous yang tersembunyi di dalam pori-pori kulit. Diberi nama propionibacterium karena mampu memproduksi asam propionik (propionic acid). Bakteri ini merupakan jenis anaerobik sehingga dapat hidup tanpa butuh oksigen, dan mempunyai ciri-ciri aerotolerant yang menimbulkan iritasi pada daerah sekitarnya. Bakteri yang menginfeksi bisa dari waslap, kuas make up, jari tangan, juga telepon. Stres hormon dan udara yang lembab, dapat memperbesar kemungkinan terbentuknya jerawat.
- Jerawat batu, disebut juga Cystic acne yakni jerawat yang besar-besar, dengan peradangan hebat, berkumpul diseluruh muka. Penderita cystic acne biasanya juga memiliki keluarga dekat yang menderita jerawat jenis ini.
Tanda dan Gejala
- Komedo tertutup atau whitehead (Jika tidak menonjol keluar dari folikel dan tertutup oleh epidermis).
- Komedo terbuka atau blackhead (jika menonjol keluar dan tidak tertutup epidermis)
- Inflamasi atau pustula, papula, atau kista dan abses akne yang khas.
- Parut, jika lesi muncul terus secara kronis.
Uji Diagnostik
Hasil dari pengujian kultur dan sensitivitas pustula menunjukkan organisme penyebab infeksi bakteri sekunder.
Penanganan
- Antibakteri topikal (misalnya benzoyl peroxide, clindamycin, atau erythromycin) bisa diberikan, dengan atau tanpa tretinoin (Avita), keratolitik, dan atau asam salisilat.
- Antibiotik sistemik, biasanya tetrasiklin (Sumycin), bisa mengurangi pertumbuhan bakteri sampai penderita mengalami remisi (berkurangnya gejala); kemudian penderita diberi dosis yang lebih rendah untuk pemeliharaan jangka panjang. Tetrasiklin memiliki kontraindikasi terhadap penderita yang sedang hamil dan penderita yang masih anak-anak karena bisa menyebabkan diskolorasi pada gigi yang sedang tumbuh. Eritromisin merupakan alternatif bagi pasien semacam ini.
- Karena efeknya yang parah dan merugikan, rangkaian isotretionin oral (accutane) selama 16 sampai 20 minggu hanya boleh diminum oleh pasien yang mengalami akne papulopustular atau berkista parah dan tidak merespon terapi konvensional.
- Kontraseptif hormonal oral (misalnya Ortho Tri-Cyclen) atau spironolactone (Aldactone) bisa diberikan pada pasien wanita, karena obat-obatan tersebut berefek antiandrogenik.
- Injeksi kortikosteroid intralesional bisa diberikan.
- Paparan sinar ultraviolet dapat diberikan (tetapi jangan pernah diberikan jika agens yang menyebabkan fotosintesis, misalnya tretinoin sedang digunakan).
- Krioterapi bisa digunakan.
- Penanganan tambahan, antara lain ekstraksi komedo, demabrasi, dan bedah akne, yang melibatkan drainase dan ekstraksi kista yang lebih besar.
Tindakan Keperawatan
- Periksa riwayat obat pasien karna obat tertenti bisa memperparah akne.
- Cobalah mengidentifikasi faktor predisposisi yang bisa dieliminasi atau dimodifikasi.
- Jelaskan pada pasien atau keluarganya bahwa penanganan yang diberikan berpeluang lebih besar menyembuhkan akne daripada diet ketat dan menggosoknya dengan kuat menggunakan sabun dan air. Berikan instruksi tertulis mengenai penanganan.
- Jika pasien diberi tretinoin, minta ia mengoleskannya setidaknya 30 menit setelah membasuh muka dan setidaknya satu jam sebelum tidur. Minta ia tidak mengoleskannya disekitar mata atau bibir. Setelah penanganan, kulit akan terlihat berwarna merah muda dan kering. Jika kulit tampak merah atau mulai mengelupas, sediaan yang diberikan mungkin harus diperlemah atau dikurangi penggunaannya. Sarankan pasien menghindari paparan sinar matahari atau menggunakan tabir surya.
- Jika perawatan yang diberikan meliputi tretinoin dan benzoyl peroxide, gunakan satu jenis obat di pagi hari dan gunakan obat yang lain di malam hari untuk menghindari iritasi kulit.
- Jika pasien diberi tretinoin, minta ia menghindari suplemen vitamin A, karena bisa memperburuk reaksi.
- Ingatkan pasien wanita yang diberi isotretinoin mengenai resiko teratogenesis parah yang berkaitan dengan penggunaan obat tersebut.
- Pantau fungsi hati pasien dan kadar lipidnya jika ia diberi isotretinoin.
- Beri dukungan Emosional
Wikipedia. 2012. Jerawat. Tersedia dalam http://id.wikipedia.org diakses tanggal 02 Oktober 2012
William and Wilkins. 2008. Nursing: Memahami Berbagai Macam Penyakit. Jakarta. Penerbit Indeks
New Spirit
| Penulis bersama dengan Ns. Windy Asih, M.Kep, Staf dosen STIK Immanuel Bandung |
Saat ini, saya akan merefresh kembali artikel keperawatan yang saya miliki. Hal ini saya lakukan sesuai dengan perkembangan ilmu keperawatan yang sedang berjalan sekarang.
Saya berharap blog ini dapat menjadi sumber referensi yang terpercaya dan akurat sehingga dapat digunakan sebagai dasar keilmuan yang kuat.
Selamat menikmati, GBU
Langganan:
Komentar (Atom)


